PENDIDIKAN SEJARAH
- A. Surat Yusuf ayat 111 :
لقدكان فى قصصهم عبرة لأولى الألباب ما كان حديثا يفترى ولكن تصديق الذى بين يديه وتفصيل كل شئ وهدى ورحمة لقوم يؤ منون ( يوسف :111
Artinya : Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal yang kuat. Al Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
B. Tafsiran dan Penjelasannya
لقدكان فى قصصهم عبرة لأولى الألباب
Artinya : Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal yang kuat.
Dalam kisah-kisah para nabi teristimewa cerita nbi yusuf dan saudaranya sungguh terdapat teladan, pelajaran, peringatan dan petunjuk bagi mereka yan gmemiliki akal yang kuat (sehat) serta otak yang cerdas yag dsapat mengambil hikmah dari sesuatu yang telah terjadi. Karena dengan sejarah kita tahuapa yamg sudah terjadi dizaman dahulu.
Agar kemampuan akal tidak berbalik menjadi ancaman bagi manusia, maka butuh penyeimbang yaitu hati. Dengan hati yang jernih maka akan timbul toleransi, peduli pada sesama alam, penghormatan pada privaci, menghargai nilai-nilai kemanusiaan. Hati perlu diasah oleh sebuah nlai trasendental, sehingga tidak timbul arogansi dan mau menag sendiri.
Mana kala hati memiliki kecenderungan untuk sesuai fitroh tidak akan menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup manusia dan keberlangsungan alam. Sebagai manusia yang diberi tugas untuk memelihara bumi adalah manakala mampu menempatkan secsara imbang antara rasio dan rasa, antar akal dengan trasendantal, antara aklyah dengan qolbiyah, antara kemampuan fikr dan kekuatan dzikir. Dalamkonsep islam inilah yang disebut sebagai Ulul Albab
ما كان حديثا يفترى ولكن تصديق الذى بين يديه
Artinya : Al Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya
Kisah yang termaktub dalam Al Qur`an dan kitab suci yang lain bukanlah kisah yang dibuat-buat kisah ini merupakan dalil yang datang melalaui jalan wahyu untuk membenarkan kitab-kitab sebelumnya.
وتفصيل كل شئ
Artinya : dan menjelaskan segala sesuatu
Al Qur`an ini menjelaskan semua perintah Alloh, semua laranganNya, janji dan ancamanNya. Juga memaparkan semua sifat yang wajib bagiNya. Dalam Al Qur`an terdapat kisah parea nabi yang mengndung ibarat dan pelajaran bagi kta. Jadi yang dimaksud dengan “ menjelaskan sesuatu” bukanlah berarti didalam AlQur`an terdapat segaala macam ilmu pengetahuan umum mengenei semua bidang dialam ini secara terperinci akan tetapi secara global.
وهدى
Artinya : dan sebagai petunjuk
Al Qur`an menjadi petunjuk bag siapa saja yang mau memahami, menyelidiki, dan membacanyadengan teliti.
ورحمة لقوم يؤ منون
Artinya : dan rahmat bagi kaum yang beriman.
Al Qur`an menjadi rohmat untuk mencapai kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat bagi semua orang. Tentunya yang mau mengimani dan membenarkannya.
C. Pengertian Pendidikan Sejarah
“ orang tak lain hayalah citra dirinya sendiri”, demikian Milan Kurendra berkata dalam bukunya,L`immortalite. Melalui tokoh-tokohnya,kemudian Kurendra meneragkan bahwa dihadapan masyarakat, dimata orang lain, hakikat pribdi seseorang tidak banyak berperan. Sebaliknya, yang dominan adalah citra dari orang yang bersangkutan. Sebagai umpama, seorang pencuri kawakan mungkin saja sudah melakukan pertaubatan nashuha, namun citra sebagai pencuri tak akan mudah lepas begitu saja sehingga tatap mata kecurigaan akan selalu mengawalnya, kemanapun dia pergi.
Anda mungkin berusaha menampakan hakikat pribadi anda, nmun yang tertangkap orang lain adalah “citra” dari pribadi anda,bukan hakikatnya. Jika melawan citra manusiapun takberdaya, dapat dibayangkan bagaimana posisi benda-benda mati dan makhluk yang tak berakal dihadapan sebuah citra. Dalam hal ini pendidikan sejarah mungkin dapat menjadi contoh yang patut mendapat perhatian.
D. Keistimewaan Al Qur`an berhubungan dengan Sejarah
Berdasarkan dalam kisah Nabi yusuf dan saudarara- saudarnya ataupun kisah Nabi-nabi yang lain adalah merupakan pelajaran bagi kita. Suatu ibarat bagi orang-orang-orang yang mempunyai intifikir. Menjadi kaca pembanding bahwasanya walaupun dimana saja kebenaran pada permulaan kelihatan lemah akan tetapi pada akhirnya kebenaranlah yang menang. Suatu pendirian yang salah walaupun pada awalnya kelihatan kuat pada akhirya akan hancur juga. Hanya tinggal menunggu waktu. Dan semuanya memang harus didasari dengan kesabaran.
Kisah-kisah itu bukanlah percakapan yang dibuat-buat ataupun dikarang. Seperti buku-buku roman maupun cerita dongeng (mytos) orang yunani ataupun bangsa-bangsa lain. Akan tetapi Al Qur`an menjelaskan serta membenarkan apa-apa yang telah lalu bahik yang ada ditaurot, injil, maupun zabur.
Al Qur`an adalah petunjuk bagi orang yang meneliti dan mendalaminya dengan penuh kesadaran. Dia akan membimbing kejalan yang benar dan amal sholih. Kebahagiaan dunia dan akhiratpun akan tercapai bagi orang- orang yang beriman yaitu orang-orang yang membenarkan dan mempercayai serta mengamalkan isinya. Sebab arti dari iman adalah ucapan yang dibenarkan oleh hati dan dibuktikan dengan amal perbuatan.
E. Hubungan Al Qur`an dengan Pendidikan Sejarah
Sebagai contoh ucapan dalam pembahasan “Bid’ah Dhalalah “. Jelaslah sudah bahwa mereka yang menolak bid’ah hasanah inilah yang termasuk pada golongan Bid’ah dhalalah, dan Bid’ah halalah ini banyak jenisnya, seperti menafikan sunnah, penolakan ucapan sahabat, dan penolakan pendapat Khulafa’urrasyidin. Diantaranya adalah penolakan atas hal baru selama itu baik dan tidak melanggar syariah. Karena hal ini sudah diperbolehkan oleh Rasul saw dan dilakukan oleh hulafa’urrasyidin, dan Rasul saw telah jelas memberitahukan bahwa akan muncul banyak ikhtilaf. Berpeganglah pada Sunnahku dan Sunnah Khulafa’urrasyidin, bagaimana Sunnah Rasul saw?. Beliau saw membolehkan Bid’ah hasanah, bagaimana sunnah Khulafa’urrasyidin?, mereka melakukan Bid’ah hasanah, maka penolakan atas hal inilah yang merupakan Bid’ah dhalalah.
Bila kita menafikan (meniadakan) adanya Bid’ah hasanah, maka kita telah menafikan dan membid’ahkan Kitab Al-Quran dan Kitab Hadits yang menjadi panduan ajaran pokok Agama Islam karena kedua kitab tersebut Al-Quran dan Hadits) tidak ada perintah Rasulullah saw untuk membukukannya dalam satu kitab masing-masing. Melainkan hal itu merupakan ijma`/kesepakatan pendapat para Sahabat Radhiyallahu’anhum dan hal ini dilakukan setelah Rasulullah saw wafat.
Buku-buku hadits seperti Shahih Bukhari, shahih Muslim dll inipun tak pernah ada perintah Rasul saw untuk membukukannya. Khulafa’urrasyidinpun tidak memerintahkan menulisnya, namun para tabi’in mulai menulis hadits Rasul saw.
Begitu pula Ilmu Musthalahulhadits, Nahwu, sharaf, dan lain-lain sehingga kita dapat memahami kedudukan derajat hadits, ini semua adalah perbuatan Bid’ah namun Bid’ah Hasanah.
Demikian pula ucapan “Radhiyallahu’anhu” atas sahabat, tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah saw, tidak pula oleh sahabat. Namun itu di sebut dalam Al-Quran bahwa mereka para sahabat itu diridhoi Allah. Walaupun tak ada dalam Ayat atau hadits Rasul saw memerintahkan untuk mengucapkan itu untuk sahabatnya, namun karena kecintaan para Tabi’in pada Sahabat, maka mereka menambahinya dengan ucapan tersebut. Dan ini merupakan Bid’ah Hasanah dengan dalil Hadits di atas, Lalu muncul pula kini Al-Quran yang di kasetkan, di CD kan, Program Al-Quran di handphone, Al-Quran yang diterjemahkan, ini semua adalah Bid’ah hasanah.
Bid’ah yang baik yang berfaedah dan untuk tujuan kemaslahatan muslimin, karena dengan adanya Bid’ah hasanah di atas maka semakin mudah bagi kita untuk mempelajari Al-Quran, untuk selalu membaca Al-Quran.
Bahkan untuk menghafal Al-Quran dan tidak ada yang memungkirinya.
Sekarang kalau kita menarik mundur kebelakang sejarah Islam, bila Al-Quran tidak dibukukan oleh para Sahabat ra, apa sekiranya yang terjadi pada perkembangan sejarah Islam ?.
Bahkan untuk menghafal Al-Quran dan tidak ada yang memungkirinya.
Sekarang kalau kita menarik mundur kebelakang sejarah Islam, bila Al-Quran tidak dibukukan oleh para Sahabat ra, apa sekiranya yang terjadi pada perkembangan sejarah Islam ?.
Al-Quran masih bertebaran di tembok-tembok, di kulit onta, hafalan para Sahabat ra yang hanya sebagian dituliskan. Maka akan memunculkan beribu-ribu Versi Al-Quran di zaman sekarang, karena semua orang akan mengumpulkan dan membukukannya, yang masing-masing dengan riwayatnya sendiri,makahancurlah Al-Quran dan hancurlah Islam. Namun dengan adanya Bid’ah Hasanah, sekarang kita masih mengenal Al-Quran secara utuh. Dan dengan adanya Bid’ah Hasanah ini pula kita masih mengenal Hadits-hadits Rasulullah saw, maka jadilah Islam ini kokoh dan Abadi. Jadi jelaslah sudah sabda Rasul saw yang telah membolehkannya, beliau saw telah mengetahui dengan jelas bahwa hal hal baru yang berupa kebaikan (Bid’ah hasanah). Dan mesti dimunculkan kelak, dan beliau saw telah melarang hal hal baru yang berupa keburukan (Bid’ah dhalalah).
Ingatlah pula ucapan Amirulmukminin pertama ini, ketahuilah ucapan ucapannya adalah Mutiara Alqur’an, sosok agung Abubakar Ashiddiq ra berkata mengenai Bid’ah hasanah : “sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dengan Umar”.
Lalu berkata pula Zeyd bin haritsah ra :”..bagaimana kalian berdua (Abubakar dan Umar) berbuat sesuatu yang tak diperbuat oleh Rasulullah saw?, maka Abubakar ra mengatakannya bahwa hal itu adalah kebaikan, hingga iapun(Abubakar ra) meyakinkanku (Zeyd) sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dengan mereka berdua”.
Dan curigalah dirimu bila kau menemukan dirimu mengingkari hal ini, maka barangkali hatimu belum dijernihkan Allah, karena tak mau sependapat dengan mereka, belum setuju dengan pendapat mereka, masih menolak bid’ah hasanah. Sedangkan Rasul saw sudah mengingatkanmu bahwa akan terjadi banyak ikhtilaf, dan peganglah perbuatanku dan perbuatan khulafa’urrasyidin, gigit dengan geraham yang maksudnya berpeganglah erat erat pada tuntunanku dan tuntunan mereka.
Allah menjernihkan sanubariku dan sanubari kalian hingga sehati dan sependapat dengan Abubakar Asshiddiq ra, Umar bin Khattab ra, Utsman bin Affan ra, Ali bin Abi Thalib kw dan seluruh sahabat.
Kelihatan sepele memang, akan tetapi sejarah berperan penting pula dalam menentukan mana hukum yang seharusya kita ikuti. Mana pula pendapat yang sesuai dengan ajaran islam yang sesungguhnya.
Sebagai contoh dari sisi yang lain, perjuangan para pahlawan dizaman dulu. Mereka tidak memperdulikan kesenangan dunia . Akan tetapi memikirkan tanah air mereka dan anak cucu mereka. Apakah tanah air mereka akan terus terjajah sehingga anak cucu mereka akan menjadi budak untuk selamanya?. Dengan megerti sejarah mereka, tentunya akan menggugah jiwa kita. Kesadaran akan pentingya kerukunan antar umat beragama,perbedaan suku,etnis, golongan, organisasi ataupun yang lainyapun akan terbina.
Upaya untuk mengusir penjajah dari bumi pertiwi ini telah dilkukanoleh para pejuang kita. Para patriotik kita dengan gigih melakukan pengusiran terhadap penjajah. Sungguh ironis jika pendidikan sejarah tidak diperhatkan. Mau jadi apa dunia ini. Sungguh Islam adalah agama yang paling benar. Islam mejadikan ilmu sejarah sebagai pelajaran bagi kita dengan mencantumkanya dalam Al Qur`an. Dengan melihat sejarah kta akan tahu mana yang sekiranya dapat kita ikuti maupun tidak.
Menurut informasi aliran sesat sedah mencapai 41 ribu, tersebar diberbagai kota dan sebagian besar dari kalangan muda. Aliran-aliran inilah yang tdak mau berkaca terhadap sejarah. Terutama sejarah islamiyah. Maha benar Alloh dengan segala firmanNya.
F. Pentingnya Pendidikan Sejarah
Dengan mengetahui dan mempelajari sejarah tentunya akan memperkaya hasaah sekaligus melengkapi lmu pengetahuan kita. Dan dari keterangan yang telah dipaparkan sebelumys sungguh penting pula pendidikan sejarah dan tidak kalah degan yang lain. Baik sejarah yang berhubungan dengan kebangsaan yang dapat memicu jiwa nasionalis kita. Sejarah Islam yang dapat menunjukan kita akan hukum yang benar-benar sesuai dengan Al Qur`an dan Hadits.
Sungguh bermanfaat pendidikan sejarah bagi generasi indonesia. Sungguh berguna pendidikan sejarah islam bagi generasi Islam. Semua itu tentunya tidak terlepas dari apakah kita menyadarinya atau tidak.
Mohon bimbingan jika ada kesalahan, terimakasih.
By Admin